|
Beritamahulu.com, Ujoh Bilang - Puluhan orang warga Datah Bilang, Kecamatan Long Hubung, Kabupaten Mahakam Ulu mengalami keracunan makanan. Peristiwa ini terjadi diduga para korban mengkonsumsi makanan yang dijual oleh penjual keliling menggunakan gerobak, Minggu (01/10/2023) siang.
Dari laporan masyarakat yang beredar melalui pesan WhatsApp, para warga yang menjadi korban membeli makanan dan jajanan yang diduga penyebab keracunan, dilarikan ke UGD Puskesmas Long Hubung untuk mendapatkan perawatan intensif.
Sekitar pukul 14.00 -
22.00 wita total pasien yang dirawat inap berjumlah 22 orang yakni anak-anak
berjumlah 12 orang, balita berjumlah 5 orang dan dewasa berjumlah 5 orang.
Sementara ada beberapa pasien yang tidak dilarikan ke Puskesmas lantaran hanya
menderita gejala ringan.
Pimpinan Puskesmas Long Hubung, Kristianus Yulianto Madang,
menerangkan bahwa para pasien yang diduga keracunan mengeluhkan sakit kepala,
muntah disertai dengan diare.
"Penanganannya itu sekitar jam setengah 3 sore dan
beberapa kunjungan pasien dengan keluhan sakit kepala, muntah-muntah dan diare.
Pasien yang datang itu bertahap ada dua orang, tiga orang. Pada pukul 4 sore
yang datang itu banyak sekali ada yang anak-anak dan ada yang dewasa
juga," Ujarnya kepada Wartawan Beritamahulu.com melalui sambungan telpon,
Senin (02/10/2023).
Madang, panggilan akrabnya,
menyampaikan bahwa dari 22 orang pasien 21 diantaranya sudah pulang
setelah observasi.
"Yang 21 orang ada yang pulang jam 8 malam ada yang
pulangnya pagi. Masih ada 1 yang rawat inap setelah kita bantu rehidrasi cairan
dan anti vomiting atau pencegahan keracunan itu yang bersangkutan ini masih
muntah-muntah jadi karena menjaga kemungkinan yang lebih parah lagi kita rawat
inap sampai sekarang, ini belum kita pulangkan tapi kondisi sudah mulai
membaik,” lanjutnya.
“Kemarin ada 8 orang teman-teman medis yang menangani baik
itu pemasangan infus, pemberian rehidrasi cairan kemudian kita memberikan obat
anti vomiting untuk mengantisipasi penyerapan racun ke usus, dan puji Tuhan
hingga saat ini tidak ada korban jiwa,” tambahnya.
Madang juga mengatakan bahwa pihaknya masih menunggu hasil laboratorium
kesehatan Provinsi Kaltim untuk mengetahui penyebab keracunan ini.
“Kita masih menunggu hasil investigasi dan hasil
laboratorium, nanti akan dirilis penyebab dari keracunannya ini apa, apakah
dikarenakan oleh bakteri atau paparan zat kimia seperti petisida atau
herbisida,”jelas pria asal Memahak Teboq ini.
Mungkin juga penyebabnya bisa dari bakteri Salmonella, lanjutnya, Campylobacter, Listeria, Clostridium Botulinum, dan Escherichia Coli bakteri sehingga
menyebabkan kejadian luar biasa keracunan makanan ini. “Informasi yang
berkembang untuk sementara ini keracunan makanan yaitu nasi kuning dan beberapa
makanan lain.”
“Kita juga sudah melakukan pengumpulan sampel dan dari
sampel itu nanti kita bisa menjustifikasi penyebab dari keracunan itu,”
imbuhnya.
Menjawab pertanyaan media terkait penyebab keracunan makanan
disebabkan dari jajanan yang dijual oleh penjual keliling, Madang enggan
memberikan pernyataan. Ia mengatakan bahwa pihaknya sedang mengumpulkan
bukti-bukti.
“Menurut keterangan para pasien memang mereka mengkonsumsi
makanan yang dijual keliling itu, tapi kami tidak memberikan pernyataan bahwa
penyebabnya adalah ini, kami mengumpulkan bukti-bukti dulu karena ini
menyangkut hukum, asas praduga tidak bersalah dan nanti sudah ada hasil
laboratorium menyatakan bahwa hasil paparan ini oleh makanan yang mengandung
zat kimia berbahaya dan bakteri yang masuk kedalam makanan itu atau bukan, nanti kita
rilis dan bekerjasama dengan pihak Kepolisian untuk menentukan penyebab dari
keracunan itu,” tutupnya. (MM/BM)