Potret jalan rusak di daerah Long Hubung, Sabtu (16/05/2020) |
Saat ditelusuri media ini, Sabtu (16/05/2020) ada tiga titik yang rusak parah yaitu simpang tiga dekat SMK Long Hubung, kilometer 4 dan daerah jembatan Sungai Bengeh. Jalan ini diharapkan segera diperbaiki karena sangat berpengaruh bagi aktifitas warga yang hendak melintasi jalan tersebut.
Wakil Ketua 1 DPRD Mahulu, Tiopilus Hanye mengatakan bahwa jalan ini merupakan kewenangan Kabupaten.
Wakil Ketua 1 DPRD Mahulu, Tiopilus Hanye, saat berada dilokasi jalan rusak, Sabtu (16/05/2020). |
"Inikan kewenangan Kabupaten ini yang jalan sayap dari poros ke kampung-kampung. Kemarin, dalam rekomendasi kita, kita sampaikan supaya alat berat kita yang ada di PU, itulah yang digerakkan untuk memperbaiki jalan ini," ujar Hanye saat diwawancarai Media ini dilokasi jalan yang rusak, Sabtu (16/05/2020).
Politikus dari Fraksi PDI Perjuangan Mahulu ini mengungkapkan bahwa dirinya mendukung penuh Pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu dalam pengadaan alat berat ini dengan tujuan agar jalan-jalan yang rusak dapat segera diperbaiki tanpa harus menuggu adanya proyek yang dilelang.
"Sebenarnya dulu pada saat kita pengadaan alat berat itu kita tutup mata dan kita mendukung penuh Pemda dalam pengadaan alat berat dengan tujuan seperti ini tidak menunggu proyek, alat ini bergerak terus untuk memperbaiki jalan kita. Saat ini kita nggak tahu alat beratnya difungsikan untuk apa dan berada dimana," tambahnya.
Selain itu, Anggota DPRD dari Fraksi PDIP Mahulu, Martina Luaq juga menyampaikan bahwa sebenarnya alat berat milik Pemda Mahulu terdapat tiga paket alat berat, salah satunya digunakan untuk memperbaiki jalan yang rusak dari daerah Long Hubung hingga perbatasan Kutai Barat.
Martina Luaq Juan saat berada di lokasi |
"Itu sebenarnya ada tiga paket alat beratnya. Perpaketnya itu terdapat alat berat lengkap baik itu excavator hingga dozer, cuma ya kita tidak tau dimana alat berat tersebut," ungkapnya.
Menanggapi terkait jalan yang rusak parah tersebut, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Mahakam Ulu, Yohanes Andy Abeh menyampaikan bahwa alat berat yang dimaksud saat ini sedang memperbaiki jalan didaerah Memahak Besar.
"Kalau perbaiki dimusim hujan ini repot juga, mobilisasi alat masih diseputar Betong Kecil daerah Mambes untuk nimbun jalan. Dihilir jembatan Betong Besar yang ada turunan gunung dan kalau air besar, anak Sungai Betong akan menggenangi jalan poros, teknis penanganannya (perbaikan jalan Long Hubung. Red) silakan ditanyakan di UPTD Alat Berat" ujar Andy kepada media ini, Kemarin (17/05/2020).
Karena kalau menunggu proyek APBN, lanjut Andy, masih lama. "Jadi dikerjakan UPTD aja hanya pakai modal solar, jadi hanya Pemeliharaan yang bukan diakui sebagai aset.
"Kalau di proyekkan akan menjadi masalah karena ruas penanganan batas Kubar-Mahulu sudah kita sepakati untuk diusulkan menjadi ruas jalan nasional yang ditangani BPJN XII," tambahnya.
Secara terpisah, Kepala UPTD Alat Berat PUPR Mahakam Ulu, Ngohin menyampaikan bahwa pihaknya akan segera memperbaiki jalan yang rusak parah didaerah Long Hubung.
"Terkait ruas jalan Long Hubung yang rusak, saya akan komunikasikan dengan pengawas Tim Alat Berat UPT yang zona Long Hubung segera kita action kesana pak," papar Ngohin, Senin (18/05/2020).
Potret jalan rusak daerah long hubung, Sabtu 16/05/2020) |
Dalam waktu dekat ini, lanjut Ngohin, kita akan segera ke Long Hubung setelah kita menyelesaikan perbaikan satu jembatan yang rusak. "Masih kita kerjakan disekitaran Mamahak Besar (Mambes) saat ini, setelah itu kita lanjut ke Long Hubung," imbuhnya.
Saat menjawab pertanyaan wartawan terkait alat berat yang dimiliki zona Long Hubung, Ngohin mengaku bahwa alat berat zona Long Hubung belum ada.
"Belum ada, justru paket alat berat zona Mambes yang mau kita turunkan ke Long Hubung. Karena jarak tempuh dan ruas jalan yang kita rawat puluhan kilometer, sehingga kita tidak sempat semua merata dimusim hujan begini, karena fokus di setiap zona masing-masing yakni, zona Long Pahangai, zona Long Bagun dan zona Mambes," papar Ngohin.
"Semoga masyarakat memahami keterlambatan dari UPT untuk pemeliharaan jalan dan lain-lainnya. Kalau disaat musim hujan begini pasti ada keterlambatan kita dalam perawatan, namun kita tetap fokus dengan yang rusak parah," pungkasnya. (MM/BM)