Tenggelam dilumpur setinggi satu meter, Mobil single kabin ini tak dapat ditarik. |
Beritamahulu.com, Long Hubung – Beberapa titik jalan
dari simpang Long Hubung ke Long Gelawang mengalami rusak parah hingga salah
satu mobil single kabin terjebak dan tidak bisa keluar. Kedalaman kubangan lumpur
tersebut diduga mencapai satu meter dalamnya.
Salah seorang warga Long Hubung mengatakan bahwa
sebenarnya Pemkab Mahulu memilik 3 (tiga) paket alat berat.
“Mahulu inikan punya 3 (tiga paket) alat berat loh,
satunya di Simpang RTC ini, Satunya didaerah Mambes dan Satunya lagi dari Long
Bagun ke Long Apari. Kenapa semua alat itu malah dibawa kehulu semuanya”, ujar
Warga Long Hubung ini yang enggan namanya di sebutkan dalam media ini, Minggu, (29/12/2019) kemarin.
Ia menambahkan, bahwa alat berat ini sebenarnya
difokuskan untuk maintenance jalan yang rusak seperti yang terjadi saat ini.
“Ya alat berat itukan sebenarnya difokuskan untuk
memperbaiki atau maintenance jalan rusak seperti ini kan, saya dengar malah
dipakai untuk mengerjakan proyek kantor “apakah” di Mahulu sana, padahal
kontraktor yang kerjakan proyek itukan seharusnya bekerjasama dengan pihak
kontraktor lainnya yang punya alat, dan gak perlu pakai alat milik Pemda yang
notabene difokuskan untuk maintenance jalan ini”, lanjutnya.
“Sebenarnya Pemerintah kita ini kurang tegas dan
konsisten dengan janjinya yang akan fokuskan pada infrastruktur jalan dalam
tahun ini, nyatanya, Jalan rusak ini malah jadi Kado Natal dan Tahun Baru bagi
kami yang melintasi”, ujar Pria berbadan tambun ini kepada Berita Mahulu dengan
wajah kesal.
Saat media ini mengkonfirmasi kepada Kepala Dinas
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Mahulu, Yohanes Andy Abeh,
mengatakan bahwa Alat berat milik Pemda ini dipakai untuk pembersihan lahan
(Land Clearing) tempat ke-tiga kantor yang dibangun, yakni, Kantor Bupati, Kantor
DPRD dan Kantor Bappeda.
“Ya, satu paket yang di Mambes itu dibawa untuk land
clearing ke-tiga kantor Permanen yang dibangun itu, karena target kita tahun
depan itu bisa selesai. Kalau kontraktor yang kerjakan proyek ini tidak ada
kontraknya untuk land clearing mereka hanya fokus membangun saja, makanya Pemda
pakai alat itu untuk land clearing, sebenarnya sisa batu-batu kecil saja yang
perlu dibuang dan segera selesai”, ucap Andy.
Kalau dibawapun alat dari sana, lanjut Andy, butuh waktu 2 hari baru bisa sampai sementara BBM pun belum ada.
"Karena BBM itukan yang urus UPT pak, kalau tidak ada BBM gak bisa bergerak juga kita", ungkapnya kepada Berita Mahulu, kemarin malam melalui saluran telpon.
Perlu diketahui ada beberapa titik jalan dari simpang
Long Hubung menuju Long Gelawang yang mengalami kerusakan parah hingga mustahil
dilalui oleh kendaraan roda empat maupun roda dua. Pemerintah diharapkan segera
untuk bertindak memperbaiki jalan ini lantaran jalan penghubung ini merupakan
urat nadi perekonomian warga Mahulu. (BM/MM)