Tower Telkomsel di Kampung Long Apari, Mati total selama berbulan-bulan |
Beritamahulu.com,
Long Apari – Terisolir, kata ini tepat disematkan untuk
desa-desa yang berada di daerah perbatasan ini, khususnya daerah Kecamatan Long
Apari. Bagaimana tidak, daerah yang dikatakan sebagai Beranda Negara karena
berbatasan langsung dengan Negara tetangga yakni Malaysia ini tidak terdapat
sinyal telepon yang memadai.
Sebut saja Kampung Long Apari, Kampung Long Apari ini
terdapat satu buah menara provider Telkomsel yang berdiri kokoh dikampung ini,
tapi ironisnya, satu bar sinyalpun tidak ada sama sekali bahkan sudah
berbulan-bulan masyarakat disini tidak menikmati layanan ini dan sulit
berkomunikasi dengan kerabat mereka yang berada di Perkotaan.
Salah seorang warga Noha Tivab, Mela (45), mengatakan
bahwa dirinya susah untuk berkomunikasi dengan keluarga, mereka harus menuju ke
hilir atau ke Tiong Ohang untuk berkomunikasi, sementara jarak tempuh jalur
sungai dari Long Apari ke Tiong Ohang memakan waktu 2-3 jam perjalanan dan
menghabiskan bahan bakar minyak (BBM) hingga 25 liter sekali jalan Pulang Pergi
(PP), ditambah dengan kondisi sungai Mahakam yang mereka lintasi yakni banyak
terdapat berbatuan, arus sungai yang deras bahkan jeram/riam yang kapan saja
bisa mengancam nyawa mereka.
“Sekarang ini, kami merasa resah sekali ya pak, sudah
berbulan-bulan kami tidak bisa berkomunikasi dengan keluarga apalagi kami
memiliki anak-anak yang bersekolah di kota, kami sulit memberikan informasi
kepada mereka jika ada keluarga yang sakit ataupun meninggal dunia karena
jaringan ini tidak ada. Ataupun sebaliknya kami tidak bisa mendapatkan
informasi tentang mereka apakah mereka sehat-sehat sajakah atau tidak. Kalau
kami mau telpon, kami harus milir dulu ke Noha Silat atau ke Tiong Ohang untuk
telepon saja”, ujar Mela kepada Berita Mahulu, Sabtu (07/12/2019).
Sementara, lanjutnya, kami harus melewati sungai, arus
yang deras dan juga waktu yang tersita hanya karena ingin berkomunikasi.
Ia menambahkan, sebelum jaringan telekomunikasi ini
macet, warga yang ingin menggunakan jaringan pada tower ini harus membawa
minyak sendiri untuk menghidupkan mesin pembangkit listrik pada tower/menara
provider Telkomsel ini.
“Disini ini pak, kalau masyarakat mau nelpon waktu
masih belum rusak itu, mereka bawa minyak sendiri untuk menghidupkan tower itu.
Jadi siapa yang mau nelpon, itulah yang bawa minyak”, tambahnya.
Anggota TNI Satuan Tugas Pengaman Perbatasan (SATGAS PAMTAS) Long Apari, Juan Lubis di Markas Komando Pamtas, Sabtu (07/12/2019). |
Secara terpisah, salah seorang Anggota TNI Satuan Tugas Pengaman Perbatasan (SATGAS PAMTAS) Long Apari, Juan Lubis menyampaikan bahwa jaringan
di daerah Long Apari terputus sejak Agustus. Menurutnya, jaringan
telekomunikasi bagi masyarakat yang ada diperbatasan sangatlah vital.
“Saya mewakili masyarakat Long Apari, menurut saya
jaringan telekomunikasi ini sangatlah penting apalagi mereka memiliki keluarga
yang jauh”, ujar Lubis di Markas Komando Pamtas ini, Sabtu (07/12/2019).
“Kalau bagi kami sebagai Anggota TNI Satgas Pamtas ini sangat membutuhkan jaringan seluler ini, karena ketika hendak
memberikan laporan terkait perbekalan kami, kekuatan kami dan keadaan kami
pasti sangat sulit karena tidak ada jaringan seluler”, tambahnya.
Anggota TNI Satuan Tugas Pengaman Perbatasan (SATGAS PAMTAS) Long Apari, Juan Lubis di Markas Komando Pamtas, Sabtu (07/12/2019). |
Ia melanjutkan, jika hendak memberikan laporan, dirinya
dan anggota lain memberikan laporan dengan mencari jaringan internet rakyat dan
jika jaringan tersebut tidak hidup dirinya dan anggota lain harus rela berjalan
kaki hingga 2 kilometer menuju Sekolah SD setempat.
“Kami melaporkan biasanya memanfaatkan dari wifi rakyat,
kalau wifi rakyat ini tidak hidup, kita ke sekolahan SDN 005 Long Apari.
Sebenarnya jaringan seluler inipun kalau hidup, non internet sih, tapi sangat
membantu sekali dan berdampak sekali bagi komunikasi kita juga kepada atasan”,
ujar Lubis.
“Kami juga memiliki jaringan komunikasi yang utama
yakni radio untuk bisa berkomunikasi dengan pos-pos terdekat. Yaitu, jalur
radio ini berfungsi pada saat siang saja karena kami menggunakan tenaga Solar
Cell/tenga surya. Kami sih berharap jika jaringan seluler di Long Apari ini
bisa aktif kembali dengan cepat, inni justru sangat membantu kami dan
masyarakat Long Apari dan pastinya memberikan dampak ekonomislah”, tandasnya.
Jaringan telekomunikasi seluler provider telkomsel in
tidak hanya macet di daerah Long Apari saja, terkadang didaerah ibu kota
kecamatan, Tiong Ohangpun banyak mengalami gangguan seperti pada malam hari
setelah listrik PLN padam pada jam 12 malam, jaringan seluler bisa mati total
hingga pukul 9.00 wita keesokan paginya.
Sementara jalur telekomunikasi untuk daerah yang
berbatasan langsung dengan negara tetangga ini harus menjadi prioritas khusus
bagi Pemerintah baik daerah maupun Pusat. Hingga berita ini diterbitkan,
jaringan seluler di Daerah Kecamatan Long Apari Mati Total.(BM/MM)