Batu Bara |
Bahkan, mengutip CNBC Indonesia, Jumat (30/8/2019), harga perkiraan batu bara dengan konversi Newcastle anjlok sebesar 1,41% nilainya dalam kontrak pengiriman September di bursa Intercontinental Exchange (ICE).
Harganya berada di angka US$ 63,1 per metrik ton, atau sebesar Rp 883.400 per metrik ton (dalam kurs Rp 14.000).
Sebagai informasi, harga batu bara Newcastle merupakan salah satu acuan yang sering digunakan di pasar global. Harga perkiraan batu bara Newcastle mengacu pada batu bara dengan tingkat kalori 6.000 kcal per kilogram.
Pemerintah Indonesia juga memiliki Harga Batu Bara Acuan (HBA) yang diperbaharui setiap bulan. Kalori batu bara yang digunakan dalam HBA adalah 6.322 kcal per kilogram.
Harga ini juga memperhitungkan beberapa index harga batu bara global seperti Indonesia Coal Index (ICI), Newcastle Export Index (NEX), Globalcoal Newcastle Index (GCNC), dan Platt's 5900.
Pada Agustus 2019, HBA yang ditetapkan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) adalah US$ 72,67 per ton atau setara dengan Rp 1.017.380 per ton.
Uniknya, harga batu bara per kilogramnya kini sudah berada di bawah harga singkong. Berdasarkan data dari Kementerian Pertanian (Kementan), harga rata-rata singkong di tingkat produsen secara nasional pada tahun 2018 adalah Rp 2.885,7 per kilogram.
Harga perkiraan Newcastle kalau dihitung hanya Rp 883,4 per kilogramnya. Sementara itu, harga HBA Indonesia hanya Rp 1.017,38 per kilogram.
Bahkan, dari dua perkiraan harga batu bara ini, jumlahnya tidak lebih tinggi dari harga singkong paling murah di Indonesia. Yaitu yang berada di Provinsi Bengkulu sebesar Rp 1.710,9 per kilogram.