Ini bentuk "Rumah Layak Huni" di Datah Bilang Ilir, bahan bangunan rumah ini lebih banyak milik pribadi, Sidin Tanyit, selaku warga yang menerima bantuan. |
Beritamahulu.com, Datah Bilang - Proyek Rumah Layak Huni Kampung Datah Bilang saat ini menjadi sorotan masyarakat Kabupaten Mahakam Ulu, lantaran terdapat banyak kejanggalan dalam proyek ini, dari tidak adanya transparansi dalam pengelolaan keuangan proyek ini hingga janji akan membayar ganti bahan bangunan milik warga yang menerima bantuan yang tak kunjung juga dibayar.
Dari besaran dana bantuan yang diterima, yakni 43 juta per KK, Namun, jumlah bantuan yang diberikan dalam bentuk bahan bangunan tidak mencapai 20 jutaan setiap KK.
“Dana yang mereka tarik dari warga yang menerima bantuan itu ada 43 juta. Penarikan awal dari rekening ada 20 juta dan penarikan kedua ada 23 juta”, ujar salah seorang tokoh masyarakat Datah Bilang yang menolak namanya disebutkan, Rabu (30/05/2019).
Kalau saya melihat, lanjutnya, ada Dugaan Korupsi dalam proyek ini. Masa jumlah uang 43 juta tapi bantuan yang diberikan gak sampai 20 juta, kemana saja uang sisanya?.
Iapun menyayangkan pengelola yang bernama M, J dan A ini tidak transparan dalam mengelola dana ini.
“Kalau memang proyek rumah layak huni, setidaknya uang tersebut masuk kerekening kontraktor yang menang dalam lelang. Bukan masuk ke rekening warga baru ditarik lagi”, ujarnya.
“Parahnya, suruh warga yang menerima bantuan tersebut membangun pakai bahan bangunan sendiri dulu nanti baru diganti, tapi hingga saat ini belum ada juga diganti”, tandasnya.
Dalam proyek “Rumah Layak Huni” tahun 2018 ini, terdapat 15 warga yang mendapatkan bantuan dari Pemerintah Mahakam Ulu, yakni warga Datah Bilang Ilir 5 unit, warga Datah Bilang Ulu 5 unit dan Datah Bilang Baru 5 unit.
Saat Berita Mahulu mengkonfirmasi terkait Proyek ini kepada Kepala Dinas PUPR Mahulu, Solman, hingga saat ini ia tidak memberikan tanggapan maupun pernyataan resmi terkait proyek ini dan terkesan “menghindar” dari pertanyaan media ini. (BM/MM)