Keterangan Foto : Kristina Tening (kemeja putih), foto bersama Ketua dan tim Kuator COE Kemenpar RI di Jakarta/ |
KUTAI BARAT - Rangkaian festival hudoq cross border yang diusul oleh Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) menjadi calender of event tiap tahun, didukung oleh tim kuator Kementerian Pariwisata (Kemenpar) RI, yang akan dilaksanakan di Kampung Ujoh Bilang, Kecamatan Long Bagun sebagai pusat pusat Ibokota Kabupaten Mahulu, Oktober mendatang.
Disparpora Mahulu setelah mengikuti seleksi usulan calender of event tahun 2019 selama dua hari di Kemenpar RI di Jakarta pada tanggal 13-14 September lalu. Kini festival hudoq cross border masuk dalam calender of event tahunan.
“Selaku Kepala Disparpora Mahulu, menyambut baik dukungan dan motivasi yang diberikan tim kuator Kemenpar RI. Dukungan ini sangat diapresiasi oleh Pemkab Mahulu kepada staf ahli Kemenpar RI bidang multikultura Ibuk Esthy selaku Ketua COE, dan bapak Deni Malik sebagai tim kuator COE, atas dukungannya pada festival hudoq cross border yang akan dilaksanakan pada 23 hingga 27 Oktober mendatang,” ungkap Kadisparpora Mahulu, Kristina Tening, kepada media ini Sabtu (22/9/2018).
Dijelaskan Tening, festival hudoq itu dirangkai dengan acara menanam padi atau biasa disebut (Nugal), kata dia hudoq tidak sekedar seni yang banyak diminati oleh para wisatawan yang datang berkunjung untuk dipentaskan disebuah pertujunkan oleh etnis suku Dayak Mahulu di Bumi Borneo yang berbatasan langsung dengan negara tetangga Serawak Malaysia.
“Hudoq dipentaskan harus tepat di musim nugal oleh etnis suku dayak bahau busang, bahau long gelaat dan kayan. Selain itu pada etnis suku dayak bahau saq yang berada di Kampung Matalibaq, Kecamatan Long Hubung-Mahulu, biasa dipentaskan pada saat musim panen padi. Karena ada kaitan ritual hudoq dengan masyarakat petani/berladang. Jadi tidak hanya sekedar melestarikan tariannya, tetapi menghormati dari nilai upacara hudoq sendiri,” pungkas Tening. (Nur A)