Bupati Bonifasius Belawan Geh, SH di Acara hudoq kawit matalibaq |
Menjadi orang
sukses dan orang besar merupakan impian semua orang, tidak ada yang tidak ingin
menjadi orang sukses. Dalam sambutannya pada acara Hudoq Kawit di Kampung
Matalibaq, Bupati Boni menyampaikan bagaimana pengalamannya dulu pernah menjadi
karyawan diperusahaan kayu hingga ia menjadi seorang pengusaha yang memiliki
perusahaan dan banyak aset lainnya.
Ternyata dibalik
dari semua cerita tersebut, terselip sejarah panjang yang tak terlepaskan dari sebuah
perjuangan yang besar dan motivasi.
“Mulai saya
goyang lutut didalam hutan, injak duri, luka dimakan pacat dan sebagainya,
sampai saya jadi direktur perusahaan dan buka tambang batu bara disamarinda.
Disitu bisa hasilkan sampai 6 Milyar satu bulan” Ungkapnya, disambut decak
kagum dan tepuk tangan masyarakat yang hadir. “Dan dari situ juga kita bisa
bantu Mahakam ulu ini dari tambang itu”, Lanjutnya.
Boni sangat
antusias menceritakan cerita suksesnya kepada masyarakat dengan harapan
masyarakat juga bisa memilih jalan sukses seperti dia. Ia menambahkan, bahwa
sedikitpun tidak ada masksud untuk menyombongkan diri dalam penyampainya ini.
Dalam pidatonya
juga, Boni sempat menyinggung jumlah surat lamaran yang ada diatas meja
kerjanya. Banyak diantaranya melamar ingin menjadi PTT (Pegawai Tidak Tetap),
sebenarnya ia sangat berharap banyak orang yang memilih jalan untuk menjadi
pengusaha atau memulai karir menjadi wirausaha.
Ia juga
menceritakan masa mudanya pernah menjadi karyawan disebuah perusahaan kayu dan
mendapatkan pesangon sebesar 900 ribu
rupiah, ia menyisihkan 500 ribu rupiah untuk modal ia memulai perjalanan
karirnya dari masuk hutan keluar hutan mencari sarang burung, hingga ia menjadi
pengusaha sukses dengan asset puluhan milyar, yakni alat berat yang jumlahnya
mencapai 30an unit jelasnya.
Tak disangka
ternyata kuncinya adalah semangat, kerja keras dan serius. “Mulai hal yang
kecil, dengan semangat dan jiwa kita mau menabung dan berusaha akhirnya bisa
menjadi besar” tuturnya
“Saya bisa beli
alat berat, alat berat saya sekarang ini ada 30 unit” tambahnya. Disela itu,
seorang ibu sambil bercanda meminta satu unit alat beratnya. Dengan canda yang
sama, Suami Yovita Bulan ini mengatakan “ambil aja, angkut”, Ujarnya disambut
riuh tawa masyarakat didalam ruangan terbuka Amin Ayaq ini.
Boni
melanjutkan, pengalamannya ketika masih kecil ia sering melihat alat berat CV.
Atlas milik orang Malaysia ketika ia menyeberang usai pulang sekolah.
“Pulang sekolah
saya lihat tractor kerja, dan mikir gimana cara orang buat ini, besar betul,
besi lagi begini bisa jalan, habis itu pikir berapa harganya ini”,tuturnya
“Lama-lama
ujungnya karena pikiran disitu-situ terus jadi merupakan doa kali ya, sehingga
saya bisa beli dari yang bekas sampai yang baru sampai berpuluh-puluh
banyaknya. Gitu jadi ada motivasi dari situ”, tambahnya.
Boni kembali
mengatakan kepada masyarakat yang mendengar ceritanya ini jangan dianggap
sebuah kesombongan, melainkan dijadikan motivasi untuk maju dan sukses.
“Dari cerita
saya ini jangan dianggap kesombongan memamer harta, uang dan sebagainya, ndak.
Pengalaman dan motivasi yang saya harapkan, semoga semua masyarakat Mahakam ulu
ini bisa banyak uang dan bisa kaya-kaya”, tutupnya, diakhiri dengan jawaban
amin dari seluruh masysarakat yang hadir.(BM)